http://downloads.totallyfreecursors.com/thumbnails/apple-tmani.gif ra ti h

Rabu, 16 Januari 2013

PKM RATIH

PROPOSAL
A.      Judul Gagasan Tertulis
Pengaruh kerja sambilan dengan prestasi kuliah pada mahasiswa reguler.
B. Latar Belakang Masalah
Kerja sambilan seolah menjadi hal biasa di kalangan mahasiswa. Namun Apakah hal ini efektif pada saat seorang mahasiswa sedang dituntut untuk menuntut ilmu ?
Mahasiswa memang memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan siswa sekolah setingkat SD, SMP, maupun SMA (pendidikan dasar). Mereka memiliki tempat tertinggi di jenjang pendidikan. Sistem pembelajaran pun juga berbeda sehingga menjadi salah satu faktor pendukung keunikan tersebut. Pada jenjang pendidikan dasar tersebut, kita tak pernah menemui istilah-istilah seperti IPK, SKS, skripsi, dosen, dsb. Lama waktu pembelajarannya pun tak sepadat sekolah-sekolah formal biasa, cukup dengan 3 hingga 4 jam perhari. Sementara itu, kerapkali kita melihat mahasiswa itu seperti tak pernah kuliah. Datang ke kampus, kuliah menunggu dosen, jika dosen tidak ada mereka akan pulang atau ke kantin.
Anggapan seperti itu rupanya terlanjur melekat pada diri mahasiswa. Tapi, hal itu tidak sepenuhnya benar. Mahasiswa yang jeli melihat waktu-waktu kosong, tak ada dosen atau sehabis pulang kuliah tak ada kegiatan, mereka akan memanfaatkan waktu itu untuk hal-hal yang berguna. Salah satunya adalah kerja sambilan.
Fenomena kerja sambilan ini sangat menarik. Apalagi, ditambah adanya peluang berwirausaha bagi mahasiswa. Namun, seperti biasa suatu hal memiliki pengaruh positif dan negatif. Pengaruh baik dan buruk tersebut dihadapkan pada prestasi kuliah. Pada akhirnya timbul pertanyaan, apakah mahasiswa yang kuliah dengan kerja sambilan  mampu mengikuti kegiatan kuliah dengan baik atau malah kuliahnya terabaikan ?. Mari kita telusuri pada beberapa kisah berikut.
Adalah Khamim Maezun, mahasiswa D3 Teknik Komputer  (TK) Politeknik Harapan Bersama Tegal bekerja di CV “X”, sebuah perusahaan marketing milik orang tuanya. Khamim memulai pekerjaannya sejak duduk di semester satu. Bermula dari bantu – bantu jika ada waktu senggang membuatnya lama kelamaan tertarik untuk menjalani pekerjaan tersebut. Mulai semester dua ia mulai aktif menekuninya.
Motivasinya menggeluti pekerjaan ini adalah untuk mencari pengalaman kerja dan membantu orang tua. Walaupun banyak menyita waktu, selama ini  kuliah dan prestasinya di kampus tidak terganggu. Kuncinya adalah pandai–pandai mengatur waktu antara kuliah, bekerja, dan juga ber-freshing dengan teman–teman. Sehari–hari ia bekerja pada pagi hari dan kuliah pada siang hari. Hafiz berpesan agar antara kuliah dan pekerjaan harus tetap seimbang. Kuliah tetap prioritas karena itu yang utama.
Orang tua pun mendukung Khamim bekerja sambil kuliah, karena menurut mereka membagi waktu antara bekerja dan kuliah merupakan proses pembentukan  jiwa wirausaha anak. Oleh karena itu, ini mereka tanamkan mulai dari sekarang. Mereka percaya bahwa putranya mampu membagi waktu antara waktu kuliah dan pekerjaannya.
Pimpinan perusahaan yang juga ayah Khamim sendiri, Marzuli, megungkapkan bahwa beliau cukup puas dengan hasil pekerjaan anaknya. Walaupun kerja sambil kuliah, namun ia jarang terlambat dalam bekerja. Saran beliau untuk mahasiswa yang kuliah sambil kerja adalah tetap positif thingking bisa membagi waktu antara kerja dan kuliah, dan yang paling penting buang jauh – jauh gengsi karena kuliah sambil bekerja.
Cerita senada juga dialami oleh Antika Dintia, seorang mahasiswa D3 akuntansi Politeknik Harapan Bersama termotivasi untuk bekerja sambilan dengan alasan, selagi masih muda carilah ilmu dan pengalaman sebanyak-banyaknya. Motivasi itu ternyata juga didukung oleh orang tuanya. Saat ini ia bekerja sambilan sebagai broker baju (online shop) dan HP. Pekerjaan itu tak jarang bisa menghasilkan pendapatan antara Rp.500.000,00 sampai Rp.1.000.000,00 perbulan bergantung pada banyak sedikitnya pelanggan. Kuliah sambil kerja sambilan memang dirasanya seringkali berbentrokan. Tapi ia menerapkan manajemen yang baik antara waktu kuliah dan kerja sambilan dengan baik. Saat kuliah fokuskan pada kuliah dan saat kerja fokuskan pada pekerjaan, selain itu, luruskan niat dan jalani semuanya dengan baik sebab uang bukanlah segalanya. Strategi dan motivasi itu pula yang membantunya meraih IPK terbaik serta sering diberi amanah oleh jurusan untuk mengikuti berbagai lomba. Rupanya kerja sambilan bagi Pinda memberikan nilai plus tersendiri. Bukan hanya menambah pengalaman kerja, prestasinya pun  bisa mengimbangi  kesibukannya dalam bekerja.
Lain halnya dengan dengan Antika, Nafi, mahasiswa Akuntansi semester tiga sempat terganggu kuliahnya sehingga IPK-nya menurun, lantaran bekerja sambilan. Dia tidak bisa mengambil SKS secara fokus. Hal itu disebabkan karena fokus kuliahnya harus terbagi dengan kerja sambilannya. Kebetulan, dia bekerja di usaha milik temannya yaitu karaoke. Sehari rata-rata ia bekerja selama kurang lebih 9 jam. Maka, tak heran waktu yang cukup banyak digunakan untuk kerja sambilan ini juga berpengaruh pada prestasinya dalam kuliah. Walaupun begitu, dia bisa memperoleh pendapatan sekitar Rp.730.000 perbulan. Saat ini ia sedang lebih memfokuskan diri pada kuliahnya. Sejalan dengan niatnya itu, orang tuanya mendukung bahwa kuliah harus tetap dijalani dan sebisa mungkin cepat diselesaikan agar dapat langsung bekerja di usaha yang lebi bonefit, tanpa dibebani kuliah lagi.
Sedikit kisah mahasiswa di atas setidaknya memberikan gambaran perbandingan tentang bagaimana pengaruh kerja sambilan dengan prestasi kuliah. Dampak buruk atau baik pada prestasi untuk setiap mahasiswa berbeda-beda. Hanya sekarang tinggal bagaimana mereka mau menjalani keduanya secara seimbang atau malah harus melepaskan kerja sambilan demi kepentingan kuliah dan prestasinya.


C.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah :
1.      Bagaimana tingkat kesadaran belajar mahasiswa yang kuliah sambil bekerja di Politeknik Harapan Bersama Tegal?
2.      Bagaimana tingkat kesadaran belajar mahasiswa yang hanya kuliah tidak sambil bekerja di Politeknik harapan Bersama Tegal?
3.      Bagaimana perbandingan tingkat kesadaran belajar antara mahasiswa yang kuliah sambil bekerja dan mahasiswa yang hanya kuliah tidak sambil bekerja di Politeknik Harapan Bersama Tegal?

D.  Tujuan Gagasan Tertulis
1.      Untuk mengetahui tingkat kesadaran mahasiswa yang kuliah sambil bekerja.
2.      Untuk mengetahui tingkat kesadaran mahasiswa yang hanya kuliah tidak sambil bekerja.
3.      Untuk mengetahui perbandingan tingkat kesadaran belajar mahasiswa yang kuliah sambil bekerja dengan mahasiswa yang hanya kuliah tidak sambil bekerja.
E.Kegunaan gagasan tertulis
1.      Sebagai sumbangan pemikiran pengembangan keilmuan dalam bidang manajemen waktu.
2.      Bagi mahasiswa yang diteliti bisa dijadikan acuan untuk intropspeksi diri dan meningkatkan kesadaran belajar sebagai mahasiswa.
3.      Bagi peneliti lanjutan bisa dijadikan sebagai sumber bacaan untuk mengadakan penelitian yang berhubungan perbedaan prestasi belajar mahasiswa yang kuliah ambil bekerja dengan mahasiswa yang hanya kuliah tidak sambil bekerja.

F.LUARAN YANG DIHARAPKAN
Luaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah.
1.      Meningkatkan kesadaran nilai prestasi pada mahasiswa reguler dengan membuat kelompok belajar untuk meningkatkan bertambahnya lmu pengetahuan dan manfaat positif lainnya.
2.      Membuat proker (program kerja) berwiraswasta pada mahasiswa yang bekerja sambilan di lingkup kampus dengan mengadakan bazar untuk tiap sepekan.
3.      Mendapatkan waktu yang maksimalkan antara kuliah dan bekerja sehingga tidak ada yang harus di korbankan.
4.      Mendapatkan manajemen waktu ,tenaga, dan pendapatan  yang bebas tanpa adanya rasa was-was karena pekerjaan sambilan itu sendiri di buat dengan memaksimalkan waktu antara bekerja dan kuliah.
5.      Mendapatkan konsumen dengan jangkauan luas, khususnya di lingkup kampus dan umumnya di luar lingkup kampus.
6.      Mampu  menciptakan lapangan kerja yang berkelanjutan bagi mahasiswa lainnya
G. GAMBARAN UMUM RENCANA PENELITIAN 

A.Pengaruh Kuliah Sambil Bekerja

Menurut Yenni (2007) Kuliah sambil kerja bukanlah hal baru dikalangan mahasiswa. Beragam alasan melatar belakanginya, mulai dari alasan ekonomi sampai hanya karena ingin mengisi waktu luang.
Menurut Wahyono (2004) motivasi mahasiswa tersebut berbeda-beda, ada yang ingin membantu orang tuanya dalam membiayai kuliahnya, ingin hidup mandiri dan mencari pengalaman. Kebanyakan pekerjaan yang paling banyak dilakukan mahasiswa adalah jenis pekerjaan paruh waktu (part-time).
Menurut Watanebe (2005) kuliah sambil bekerja banyak memberi dampak bagi mahasiswa baik positif maupun negatif. Dampak positif diperoleh dari mahasiswa yang kuliah sambil bekerja adalah dapat menyalurkan hobi, memilikipengalaman diluar kelas, memperoleh keterampilan, pengetahuan tentang berbagai macam pekerjaan, dan bertanggung jawab. Selain itu, juga dapat melatih kemandirian dan memperoleh uang untuk memenuhi kebutuhan pribadi dan kuliah.
Watanabe (2005) juga menyataka bahwa dampak negatif yang harus diwaspadai oleh mahasiswa yang kuliah sambil bekerja. Dampak-dampak tersebut adalah kesulitan membagi waktu dan konsentrasi saat kuliah dan bekerja, kelelahan, penurunan prestasi akademik, mengalami keterlambatan kelulusan, dan akibat yang paling parah adalah dikeluarkan dari universitas karena lebih mementingkan pekerjaan dari pada kuliah.
Hasil penelitian singg (2005) menyatahkan bahwa mahasiswa yang kuliah sambil bekerja memiliki kematangan karir dan tanggung jawab yang tinggi. Hal ini sejalan dengan pendapat Crites dalam Taganing (2007) yang menyatakan bahwa untuk dapat memilih dan merencanakan karir yang tepat, dibutuhkan kematangan karir yaitu pengetahuan akan diri, pengetahuan tentang pekerjaan, kemampuan memilih pekerjaan, dan kemampuan merencanakan langkah-langlah menuju karir yang diharapkan.

B.Prestasi Belajar

1)   Pengertian Prestasi belajar
Setiap kegiatan belajar yang dilakukan siswa akan menghasilkan suatu perubahan pada dirinya. Perubahan tersebut meliputi kawasan kognitif, afektif dan psikomotor. Hasil belajar yang diperoleh siswa diukur berdasakan perbedaan tingkah laku sebelum dan sesudah belajar dilakukan. Salah satu indikator terjadinya perubahan hasil belajar disekolah adalah proses belajar yang dapat dilihat melalui angka-angka didalam rapor atau daftar nilai yang diperoleh siswa pada akhir semester.
Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia, dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan prestasi belajar adalah “penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru atau dosen”.
Pada hakekatnya, prestasi belajar adalah hasil belajar siswa yang dapat dikethui dari perubahan tingkah laku, pengetahuan serta dapat dilihat dari hasil belajar itu sendiri  (nilai angka yang diperoleh oleh guru atau dosen). Seperti yang dikemukakan Hendrawatidalam Sutikno (2004) bahwa pengertian prestasi belajar dan karakteristik prestasi belajar adalah sebagai berikut:
1.      Prestasi belajar merupakan suatu perubahn prilaku yang measurable (dapat diukur). Untuk mengukur perubahan prestasi tersebut dapat dilakukan test prestasi belajar (achievement).
2.      Prestasi menunjukka kepada individu sebagai sebab artinya individu sebagi pelaku.
3.      Prestasi belajar dapat dievaluasi tinggi rendahnya berdasarkan kriteria yang ditetapkan menurut standar maupun yang ditetapkan kelompok.
4.      Prestasi belajar menunjuk kepada hasil dari kegiatan yang dilakukan secara sengaja dan disadari.
Berdasarkan uraian-uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan yang dicapai dari suatu kegiatan atua usaha yang dapat memberikan kepuasan emosional, dan dapat diukur dengan alat atau tes tertentu.
2)   Indikator Prestasi Belajar
Menurut Muhibin Syah (2010:148) Pengungkapan hasil belajar ideal meliputi segenap rana psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa. Pengungkapan perubahan tingkah laku seluruh rana itu khususnya ranah rasa murid sangat sulit. Hal ini disebabkan perubahan hasil belajar itu ada yang bersifat intangible (tak dapat diraba). Kunci pokok untuk memperoleh ukuran dan data hasil belajar siswa adalah mengetahui garis-garis besar indikator dikaitkan dengan jenis prestasi yang hendak diungkapkan dan diukur.
Pengetahuan dan pemahaman yang mendalam mengenai indikator-indikator prestasi belajar sangat diperlukan etika seseorang akan menggunakan alat dan kiat evaluasi. Menurut Muhibin Syah (2010:148) bahwa urgensi pengetahuan dan pemahaman yang mendalam mengenai penggunaan alat evaluasi akan menjadi lebih tepat, reliabel, dan vailid.
Selanjutnya agar mudah dalam memahami hubungan antara jenis-jenis belajar dengan indikator-indikatornya, berikut ini tabel yang menunujukkan jenis, indikator dan evaluasi belajar :







Tabel 1.1
Jenis, Indikator, dan Cara Evaluasi Prestasi
Ranah / jenis Prestasi
Indikator
Cara Evaluasi
A.      Ranah Cipta (Kognitif)
1.      Pengamatan
1.      Dapat menunjukkan
2.      Dapat membandingkan
3.      Dapat menghubungkan
1.      Tes lisan
2.      Tes tertulis
3.      Observasi
     2.  Ingatan
1.      Dapat menyebutkan
2.      Dapat menunjukkan kembali
1.      Tes lisan
2.      Tes tertulisObservasi
     3.  Pemahaman
1.      Dapat menjelaskan
2.      Dapat mendefinisikan dengan lisan sendiri
1.      Tes lisan
2.      Tes tertulis
     4.  Penerapan
1.      Dapat memberikan contoh
2.      Dapat menggunakan secara tepat
1.      Tes tertulis
2.      Pemberian tugas
3.      Observasi
     5.  Analisis (pemeriksaan dan      pemilahan secara teliti)
1.      Dapat menguraikan
2.      Dapat mengklasifikasikan atau memilah
1.      Tes tertulis
2.      Pemberian tugas
     6. Sintesis (membuat paduan baru dan utuh)
1.      Dapat menghubungkan
2.      Dapat menyimpulkan
3.      Dapat mengeralisasikan
1.      Tes tertulis
2.      Pemberian tugas
B.    Ranah Rasa (Afektif)
  1. Penerimaan
1.      Menunjukkan sikap menerima
2.      Menunjukkan sikap menolak
1.      Ter tulis
2.      Tes skala sikap
3.      Observasi
  2. Sambutan
1.      Kesediaan berpartisipasi
2.      Kebersediaan memanfaatkan
1.      Tes skala sikap
2.      Pemberian tugas
3.      Observasi
 3.  Apresiasi (Sikap menghargai)
1.      Menganggap penting dan bermanfaat)
2.      Menganggap indah dan harmonis
3.      Mengagumi
1.      Tes skala penilaian sikap
2.      Pemberian tugas
3.      Observasi
 4.  Internalisasi (pendalam)
1.      Megakui dan menyakini
2.      Mengingkari
1.      Tes skala sikap
2.      Pemberian tugas ekspresif dan proyektif
3.      Observasi
  5. Karakterisasi (penghayatan)
C. Ranah Karsa (Psikomotor)
1. Ketermpilan bergerak dan bertindak
2. Kecakapan ekspresi verbal dan non verbal
a)      Melembagakan atau meniadakan
b)      Menjelmakan dalam pribadi dan prilaku sehari-hari
c)      Mengkoordinasikan gerak mata, tangan, kaki dan anggota tubuh lainnya
d)     Mengucapkan
e)      Membuat mimik dan gerakan jasmani
f)       Pemberian tugas ekspresif dan proyektif
g)      Observasi

 3)   Faktor-Faktor Yang Mempengaaruhi Belajar
Meurut Muhibbin Syah (2010:129) faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
1.      Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan atau kondisi jasmani dan rohani siswa.
2.      Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa.
3.      Faktor pendekatan belajar (approach to lerning), yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-materi pelajaran.

4)   Evaluasi Prestasi Kognitif, Afektif, dan Psikomotor
1.      Evaluasi Prestasi Kognitif
Menurut Muhibbin Syah (2010:152) mengukur keberhasilan siswa yang berdimensi kognitif (ranah cipta) dapat dilakukan dengan berbagai cara, baik dengan tes tertulis maupun tes lisan dan perbuatan. Tes lisan dan perbuatan hampir tak pernah digunakan.
 2.Evaluasi Prestasi Afektif
Menurut (Reber 1988) dalam Muhibbin Syah (2010:152) salah satu bentuk rana rasa (afektif) yang populer ialah “Skala Likert” (Liker Scale) yang tujuannya untuk mengidentifikasi kecenderungan sikap orang. Bentuk skala ini menampung pendapat yang mencerminkan sikap sangat setuju.
3.Evaluasi PrestasiPsikomotor
Menurut (Reber 1988) dalam Muhibbin Syah (2010:154) cara yang dipandang tepat untuk mengevaluasi keberhasilan belajar yang berdimensi ranah psikomotor (ranah karsa) adalah observasi. Observasi dalam hal ini, dapat diartikan sebagai sejenis tes mengenai peristiwa tingkah laku, atau fenomena lain, dengan pengamatan langsung. Namun, observasi harus dibedakan dari eksperimen, karena eksperiman pada umunya dipandang sebagai salah satu cara observasi.


H. METODE PELAKSANAAN PENELITIAN
            Adapun metode yang digunakan penulis dalam melaksanakan program ini adalah sebagai berikut :
1.      Tahap Persiapan
a)      Penyuluhan dan pengumpulan mahasiswa
Dalam survei ini, kami hanya melihat mahasiswa reguler yang bekerja sambil kuliah.
b)      Persiapan alat dan bahan baku penelitian. Alat dan bahan baku penelitian yang diperlukan dalam penyuluhan dan pengumpulan mahasiswa
c)      Menjalin kerja sama. Setelah kami melaksanakan survei kepada rekan-rekan mahasiswa, maka kami menjalin kerjasama dengan pihak-pihak yang mau di ajak untuk menjadi pengajar pada kelompok belajar.Dan bekerja sama dengan pihak lain yang ingin berwiraswasta.
2. Tahap Pelaksanaan
a.       Membuat jadwal kelompok belajar untuk meningkatkan kesadaran dalam meraih prestasi.
b.      Menciptakan produk atau bahan yang akan di gunakan untuk diadakan bazar dalam program berwiraswasta.
c.       Penjualan produk. Seperti yang diterapkan di atas, penulis akan menjual dan memarkan produknya hanya di lingkup kampus.
3. Tahap penyusunan laporan kegiatan. Ini merupakan tahap terakhir untuk mengetahui apa saja kekurangan dan hambatan yang dirasakan saat menjalankan program ini. Tahap ini dilaksanakan selama tahap pertama dan kedua serta sebulan setelah tahap kedua selesai.
I.                   JADWAL KEGIATAN
No
Kegiatan




Minggu ke


1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
Persiapan












2
Pelaksanaan












3
Penyusunan laporan kegiatan PKM












4
Pelaporan hasil kegiatan













J. RANCANGAN BIAYA
a)      Biaya investasi
No
Nama Barang
Jumlah
Harga Satuan
Biaya
1
pulpen
24
 Rp  20,000
 Rp 48,000
2
Buku 38 lmbr
12
 Rp   15,000
 Rp 15,000
3
Buku Akuntansi
10
 Rp  15,000
 Rp 150,000
4
penggaris
10
 Rp   10,000
 Rp  10,000
5
kalkulator
3
 Rp  25,000
 Rp  75,000
6
Tip-x
12
 Rp  20,000
 Rp  20,000
7
Penghapus
5
 Rp  2,000
 Rp  10,000
8
Papan tulis
1
 Rp 70,000
 Rp  70,000
9
hvs
100
 Rp 1,00
 Rp 10,000
Total
 Rp 408,000

b)      Biaya yang di pakai
No
Keterangan
Jumlah
Harga Satuan
Biaya
1
Meja + kursi bazar
10
 Rp 75,000
 Rp 750,000
2
Modal (kelompok)
10
 Rp 500,000
 Rp 5,000,000
Total
 Rp  5.750,000
c.Biaya lain-lain
No
Uraian
Jumlah
Biaya satuan
Biaya
1
Pengetikan


 R p50,000
2
Print


 Rp 25,000
3
Fotocopy laporan
10 @ 50 lembar
 Rp 5,000
 Rp 50,000
4
Jilid laporan
10
 Rp4,000
 Rp 40,000
5
Honor pengajar
2
Rp 250,000
Rp 500,000
Total
 Rp 665,000


c)      Biaya Pemasaran
No
Nama biaya
Jumlah
Biaya satuan
Biaya
1
Kresek
5 pak
 Rp 1,500
 Rp 7,500
2
Stapler
2
 Rp 5,000
 Rp 10,000
3
Isi stapler
3
 Rp 1,500
 Rp 4,500
Total
 Rp 22,000

TOTAL BIAYA YANG DIPERLUKAN

No
Uraian
Biaya
1
Biaya investasi
 Rp 408,000
2
Biaya habis pakai
 Rp 5.750,000
3
Biaya lain-lain
 Rp 665,000
4
Biaya Pemasaran
 Rp 22,000
Total biaya
 Rp  6,845,000


















LAMPIRAN
Lampiran 1
Biodata Ketua dan Anggota Kelompok

BIODATA KETUA KELOMPOK

Nama                           : Ratih Handayani
NIM                            : 11030091
Program Studi             : Akuntansi
Perguruan Tinggi         : Politeknik Harapan Bersama Tegal
Angkatan                    : 2011
Tempat, Tanggal lahir : Tegal, 7 Mei 1993
Nomor Handphone     : 0 8 5 6 6 6 8 8 2 5 7
Email                           : ratih__aja@rocketmail.com
Alamat                                    : Jalan Durian No.49 Rt.02/01 Kel.Dampyak Kec.Kramat Kab.Tegal


PENDIDIKAN FORMAL

TK                               : TK Aisyiah Bustanul Anfal
                                       (1997-1999)
SD                               : SDN PANGGUNG 8 Tegal
                                       (1999-2005)
SMP                            : SMP N 2 Tegal
                                       (2005-2008)
SMA                           : SMK N 2 Tegal
                                       (2008-2011)
Perguruan Tinggi         : Politeknik Harapan Bersama Tegal
                                       (2011-Sekarang)





BIODATA ANGGOTA KELOMPOK

Nama                           :  Adi Hardianto
NIM                            : 12040148
TTL                             : Tegal,21 September 1994
No Handphone           : 0857 4 2 6 4 0 0 9 0
Jenis Kelamin              : Laki-laki
Email                           :Adiepart2@yahoo.co.id
Alam                           : Jalan Brigjen Jendral Slamet Riyadi Rt 03/02 No.26 Kel.Cabawan Kec.Margadana Kota Tegal

Nama                           :  Windy Yuanita
NIM                            : 11030023
TTL                             : Kendal, 5 Januari 1993
No Handphone           : 0877 3045 8588
Jenis Kelamin              : Perempuan
Email                           : yowiyu@yahoo.com
Alamat                                    : Perumahan Griya Santika blok I no 17, Pengabean, Tegal –
                                      Jawa Tengah

BIODATA DOSEN PEMBIMBING

Nama Lengkap            : Sunandar, SE, M.Si
Alamat Insttitusi         : Jalan Dewi Sartika nomor  71, Tegal, Jawa Tengah
Alamat Tinggal           : Desa Sisalam RT 04 RW 01 Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes

Pendidikan Formal

S1 dan S2                   Universitas Jenderal Soedirman




DAFTAR PUSTAKA

Syah Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Bar., Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&., Bandunng:Alfabeta.
repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26496/5/Chapter%20I.pdf. Diakses tanggal 07 Juni 2012
repository.upi.edu/operator/upload/s_pek_0703787_chapter2.pdf. diakses tanggal 13 Juni 2012