PROPOSAL
A.
Judul Gagasan Tertulis
Pengaruh
kerja sambilan dengan prestasi kuliah
pada mahasiswa reguler.
B. Latar Belakang Masalah
Kerja
sambilan seolah menjadi hal biasa di kalangan mahasiswa. Namun Apakah hal ini
efektif pada saat seorang mahasiswa sedang dituntut untuk menuntut ilmu ?
Mahasiswa memang memiliki keunikan tersendiri
dibandingkan dengan siswa sekolah setingkat SD, SMP, maupun SMA (pendidikan
dasar). Mereka memiliki tempat tertinggi di jenjang pendidikan. Sistem
pembelajaran pun juga berbeda sehingga menjadi salah satu faktor pendukung
keunikan tersebut. Pada jenjang pendidikan dasar tersebut, kita tak pernah
menemui istilah-istilah seperti IPK, SKS, skripsi, dosen, dsb. Lama waktu
pembelajarannya pun tak sepadat sekolah-sekolah formal biasa, cukup dengan 3
hingga 4 jam perhari. Sementara itu, kerapkali kita melihat mahasiswa itu
seperti tak pernah kuliah. Datang ke kampus, kuliah menunggu dosen, jika dosen
tidak ada mereka akan pulang atau ke kantin.
Anggapan seperti itu rupanya terlanjur melekat pada
diri mahasiswa. Tapi, hal itu tidak sepenuhnya benar. Mahasiswa yang jeli
melihat waktu-waktu kosong, tak ada dosen atau sehabis pulang kuliah tak ada
kegiatan, mereka akan memanfaatkan waktu itu untuk hal-hal yang berguna. Salah
satunya adalah kerja sambilan.
Fenomena kerja sambilan ini sangat menarik. Apalagi,
ditambah adanya peluang berwirausaha bagi mahasiswa. Namun, seperti biasa suatu
hal memiliki pengaruh positif dan negatif. Pengaruh baik dan buruk tersebut
dihadapkan pada prestasi kuliah. Pada akhirnya timbul pertanyaan, apakah
mahasiswa yang kuliah dengan kerja sambilan mampu mengikuti kegiatan
kuliah dengan baik atau malah kuliahnya terabaikan ?. Mari kita telusuri pada
beberapa kisah berikut.
Adalah Khamim Maezun, mahasiswa D3 Teknik Komputer (TK) Politeknik Harapan Bersama Tegal bekerja
di CV “X”, sebuah perusahaan marketing milik orang tuanya. Khamim memulai
pekerjaannya sejak duduk di semester satu. Bermula dari bantu – bantu jika ada
waktu senggang membuatnya lama kelamaan tertarik untuk menjalani pekerjaan
tersebut. Mulai semester dua ia mulai aktif menekuninya.
Motivasinya menggeluti pekerjaan ini adalah untuk
mencari pengalaman kerja dan membantu orang tua. Walaupun banyak menyita waktu,
selama ini kuliah dan prestasinya di kampus tidak terganggu. Kuncinya
adalah pandai–pandai mengatur waktu antara kuliah, bekerja, dan juga ber-freshing dengan
teman–teman. Sehari–hari ia bekerja pada pagi hari dan kuliah pada siang hari.
Hafiz berpesan agar antara kuliah dan pekerjaan harus tetap seimbang. Kuliah
tetap prioritas karena itu yang utama.
Orang tua pun mendukung Khamim bekerja sambil kuliah,
karena menurut mereka membagi waktu antara bekerja dan kuliah merupakan proses
pembentukan jiwa wirausaha anak. Oleh karena itu, ini mereka tanamkan
mulai dari sekarang. Mereka percaya bahwa putranya mampu membagi waktu antara
waktu kuliah dan pekerjaannya.
Pimpinan perusahaan yang juga ayah Khamim sendiri,
Marzuli, megungkapkan bahwa beliau cukup puas dengan hasil pekerjaan anaknya.
Walaupun kerja sambil kuliah, namun ia jarang terlambat dalam bekerja. Saran
beliau untuk mahasiswa yang kuliah sambil kerja adalah tetap positif
thingking bisa membagi waktu antara kerja dan kuliah, dan yang paling
penting buang jauh – jauh gengsi karena kuliah sambil bekerja.
Cerita senada juga dialami oleh Antika Dintia, seorang
mahasiswa D3 akuntansi Politeknik Harapan Bersama termotivasi untuk bekerja
sambilan dengan alasan, selagi masih muda carilah ilmu dan pengalaman
sebanyak-banyaknya. Motivasi itu ternyata juga didukung oleh orang tuanya. Saat
ini ia bekerja sambilan sebagai broker baju (online shop) dan
HP. Pekerjaan itu tak jarang bisa menghasilkan pendapatan antara Rp.500.000,00
sampai Rp.1.000.000,00 perbulan bergantung pada banyak sedikitnya pelanggan.
Kuliah sambil kerja sambilan memang dirasanya seringkali berbentrokan. Tapi ia
menerapkan manajemen yang baik antara waktu kuliah dan kerja sambilan dengan
baik. Saat kuliah fokuskan pada kuliah dan saat kerja fokuskan pada pekerjaan,
selain itu, luruskan niat dan jalani semuanya dengan baik sebab uang bukanlah
segalanya. Strategi dan motivasi itu pula yang membantunya meraih IPK terbaik
serta sering diberi amanah oleh jurusan untuk mengikuti berbagai lomba. Rupanya
kerja sambilan bagi Pinda memberikan nilai plus tersendiri. Bukan hanya
menambah pengalaman kerja, prestasinya pun bisa mengimbangi
kesibukannya dalam bekerja.
Lain halnya dengan dengan Antika, Nafi, mahasiswa Akuntansi
semester tiga sempat terganggu kuliahnya sehingga IPK-nya menurun, lantaran
bekerja sambilan. Dia tidak bisa mengambil SKS secara fokus. Hal itu disebabkan
karena fokus kuliahnya harus terbagi dengan kerja sambilannya. Kebetulan, dia
bekerja di usaha milik temannya yaitu karaoke. Sehari rata-rata ia bekerja
selama kurang lebih 9 jam. Maka, tak heran waktu yang cukup banyak digunakan
untuk kerja sambilan ini juga berpengaruh pada prestasinya dalam kuliah.
Walaupun begitu, dia bisa memperoleh pendapatan sekitar Rp.730.000 perbulan.
Saat ini ia sedang lebih memfokuskan diri pada kuliahnya. Sejalan dengan
niatnya itu, orang tuanya mendukung bahwa kuliah harus tetap dijalani dan
sebisa mungkin cepat diselesaikan agar dapat langsung bekerja di usaha yang
lebi bonefit, tanpa dibebani kuliah lagi.
Sedikit kisah mahasiswa di atas setidaknya memberikan
gambaran perbandingan tentang bagaimana pengaruh kerja sambilan dengan prestasi
kuliah. Dampak buruk atau baik pada prestasi untuk setiap mahasiswa
berbeda-beda. Hanya sekarang tinggal bagaimana mereka mau menjalani keduanya
secara seimbang atau malah harus melepaskan kerja sambilan demi kepentingan
kuliah dan prestasinya.
C.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka
rumusan masalah penelitian ini adalah :
1. Bagaimana tingkat kesadaran belajar mahasiswa yang
kuliah sambil bekerja di Politeknik Harapan Bersama Tegal?
2. Bagaimana tingkat kesadaran belajar mahasiswa yang
hanya kuliah tidak sambil bekerja di Politeknik harapan Bersama Tegal?
3. Bagaimana perbandingan tingkat kesadaran belajar
antara mahasiswa yang kuliah sambil bekerja dan mahasiswa yang hanya kuliah
tidak sambil bekerja di Politeknik Harapan Bersama Tegal?
D. Tujuan Gagasan Tertulis
1. Untuk mengetahui tingkat kesadaran mahasiswa yang
kuliah sambil bekerja.
2. Untuk mengetahui tingkat kesadaran mahasiswa yang
hanya kuliah tidak sambil bekerja.
3. Untuk mengetahui perbandingan tingkat kesadaran
belajar mahasiswa yang kuliah sambil bekerja dengan mahasiswa yang hanya kuliah
tidak sambil bekerja.
E.Kegunaan gagasan tertulis
1. Sebagai sumbangan pemikiran pengembangan keilmuan
dalam bidang manajemen waktu.
2. Bagi mahasiswa yang diteliti bisa dijadikan acuan
untuk intropspeksi diri dan meningkatkan kesadaran belajar sebagai mahasiswa.
3. Bagi peneliti lanjutan bisa dijadikan sebagai sumber
bacaan untuk mengadakan penelitian yang berhubungan perbedaan prestasi belajar
mahasiswa yang kuliah ambil bekerja dengan mahasiswa yang hanya kuliah tidak
sambil bekerja.
F.LUARAN YANG DIHARAPKAN
Luaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah.
1.
Meningkatkan kesadaran
nilai prestasi pada mahasiswa reguler dengan membuat kelompok belajar untuk
meningkatkan bertambahnya lmu pengetahuan dan manfaat positif lainnya.
2. Membuat proker (program kerja) berwiraswasta pada mahasiswa yang
bekerja sambilan di lingkup kampus dengan mengadakan bazar untuk tiap sepekan.
3.
Mendapatkan waktu yang maksimalkan antara
kuliah dan bekerja sehingga tidak ada yang harus di korbankan.
4.
Mendapatkan manajemen waktu
,tenaga, dan pendapatan yang bebas tanpa
adanya rasa was-was karena pekerjaan sambilan itu sendiri di buat dengan
memaksimalkan waktu antara bekerja dan kuliah.
5.
Mendapatkan konsumen dengan jangkauan luas, khususnya
di lingkup kampus dan umumnya di luar lingkup kampus.
6. Mampu menciptakan lapangan kerja yang berkelanjutan
bagi mahasiswa lainnya
G.
GAMBARAN UMUM RENCANA PENELITIAN
A.Pengaruh Kuliah Sambil Bekerja
Menurut Yenni (2007) Kuliah sambil kerja bukanlah hal
baru dikalangan mahasiswa. Beragam alasan melatar belakanginya, mulai dari
alasan ekonomi sampai hanya karena ingin mengisi waktu luang.
Menurut Wahyono (2004) motivasi mahasiswa tersebut
berbeda-beda, ada yang ingin membantu orang tuanya dalam membiayai kuliahnya,
ingin hidup mandiri dan mencari pengalaman. Kebanyakan pekerjaan yang paling
banyak dilakukan mahasiswa adalah jenis pekerjaan paruh waktu (part-time).
Menurut Watanebe (2005) kuliah sambil bekerja banyak
memberi dampak bagi mahasiswa baik positif maupun negatif. Dampak positif
diperoleh dari mahasiswa yang kuliah sambil bekerja adalah dapat menyalurkan
hobi, memilikipengalaman diluar kelas, memperoleh keterampilan, pengetahuan
tentang berbagai macam pekerjaan, dan bertanggung jawab. Selain itu, juga dapat
melatih kemandirian dan memperoleh uang untuk memenuhi kebutuhan pribadi dan
kuliah.
Watanabe (2005) juga menyataka bahwa dampak negatif
yang harus diwaspadai oleh mahasiswa yang kuliah sambil bekerja. Dampak-dampak
tersebut adalah kesulitan membagi waktu dan konsentrasi saat kuliah dan
bekerja, kelelahan, penurunan prestasi akademik, mengalami keterlambatan
kelulusan, dan akibat yang paling parah adalah dikeluarkan dari universitas
karena lebih mementingkan pekerjaan dari pada kuliah.
Hasil penelitian singg (2005) menyatahkan bahwa
mahasiswa yang kuliah sambil bekerja memiliki kematangan karir dan tanggung
jawab yang tinggi. Hal ini sejalan dengan pendapat Crites dalam Taganing (2007)
yang menyatakan bahwa untuk dapat memilih dan merencanakan karir yang tepat,
dibutuhkan kematangan karir yaitu pengetahuan akan diri, pengetahuan tentang
pekerjaan, kemampuan memilih pekerjaan, dan kemampuan merencanakan
langkah-langlah menuju karir yang diharapkan.
B.Prestasi Belajar
1) Pengertian Prestasi belajar
Setiap kegiatan belajar yang dilakukan siswa akan
menghasilkan suatu perubahan pada dirinya. Perubahan tersebut meliputi kawasan
kognitif, afektif dan psikomotor. Hasil belajar yang diperoleh siswa diukur
berdasakan perbedaan tingkah laku sebelum dan sesudah belajar dilakukan. Salah
satu indikator terjadinya perubahan hasil belajar disekolah adalah proses
belajar yang dapat dilihat melalui angka-angka didalam rapor atau daftar nilai
yang diperoleh siswa pada akhir semester.
Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia, dikemukakan bahwa
yang dimaksud dengan prestasi belajar adalah “penguasaan pengetahuan atau
keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan
nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru atau dosen”.
Pada hakekatnya, prestasi belajar adalah hasil belajar
siswa yang dapat dikethui dari perubahan tingkah laku, pengetahuan serta dapat
dilihat dari hasil belajar itu sendiri (nilai angka yang diperoleh oleh
guru atau dosen). Seperti yang dikemukakan Hendrawatidalam Sutikno (2004) bahwa
pengertian prestasi belajar dan karakteristik prestasi belajar adalah sebagai
berikut:
1. Prestasi belajar merupakan suatu perubahn prilaku yang measurable (dapat
diukur). Untuk mengukur perubahan prestasi tersebut dapat dilakukan test
prestasi belajar (achievement).
2. Prestasi menunjukka kepada individu sebagai sebab artinya
individu sebagi pelaku.
3. Prestasi belajar dapat dievaluasi tinggi rendahnya
berdasarkan kriteria yang ditetapkan menurut standar maupun yang ditetapkan
kelompok.
4. Prestasi belajar menunjuk kepada hasil dari kegiatan
yang dilakukan secara sengaja dan disadari.
Berdasarkan uraian-uraian tersebut dapat disimpulkan
bahwa prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan yang dicapai dari suatu
kegiatan atua usaha yang dapat memberikan kepuasan emosional, dan dapat diukur
dengan alat atau tes tertentu.
2) Indikator Prestasi Belajar
Menurut Muhibin Syah (2010:148) Pengungkapan hasil
belajar ideal meliputi segenap rana psikologis yang berubah sebagai akibat
pengalaman dan proses belajar siswa. Pengungkapan perubahan tingkah laku
seluruh rana itu khususnya ranah rasa murid sangat sulit. Hal ini disebabkan
perubahan hasil belajar itu ada yang bersifat intangible (tak dapat diraba).
Kunci pokok untuk memperoleh ukuran dan data hasil belajar siswa adalah
mengetahui garis-garis besar indikator dikaitkan dengan jenis prestasi yang
hendak diungkapkan dan diukur.
Pengetahuan dan pemahaman yang mendalam mengenai
indikator-indikator prestasi belajar sangat diperlukan etika seseorang akan
menggunakan alat dan kiat evaluasi. Menurut Muhibin Syah (2010:148) bahwa
urgensi pengetahuan dan pemahaman yang mendalam mengenai penggunaan alat
evaluasi akan menjadi lebih tepat, reliabel, dan vailid.
Selanjutnya agar mudah dalam memahami hubungan antara
jenis-jenis belajar dengan indikator-indikatornya, berikut ini tabel yang
menunujukkan jenis, indikator dan evaluasi belajar :
Tabel 1.1
Jenis, Indikator, dan Cara Evaluasi
Prestasi
Ranah / jenis Prestasi
|
Indikator
|
Cara Evaluasi
|
A. Ranah Cipta
(Kognitif)
|
||
1. Pengamatan
|
1. Dapat menunjukkan
2. Dapat membandingkan
3. Dapat menghubungkan
|
1. Tes lisan
2. Tes tertulis
3. Observasi
|
2. Ingatan
|
1. Dapat menyebutkan
2. Dapat menunjukkan kembali
|
1. Tes lisan
2. Tes tertulisObservasi
|
3. Pemahaman
|
1. Dapat menjelaskan
2. Dapat mendefinisikan dengan lisan sendiri
|
1. Tes lisan
2. Tes tertulis
|
4. Penerapan
|
1. Dapat memberikan contoh
2. Dapat menggunakan secara tepat
|
1. Tes tertulis
2. Pemberian tugas
3. Observasi
|
5. Analisis (pemeriksaan
dan pemilahan secara teliti)
|
1. Dapat menguraikan
2. Dapat mengklasifikasikan atau memilah
|
1. Tes tertulis
2. Pemberian tugas
|
6. Sintesis (membuat paduan baru
dan utuh)
|
1. Dapat menghubungkan
2. Dapat menyimpulkan
3. Dapat mengeralisasikan
|
1. Tes tertulis
2. Pemberian tugas
|
B. Ranah Rasa (Afektif)
|
||
1. Penerimaan
|
1. Menunjukkan sikap menerima
2. Menunjukkan sikap menolak
|
1. Ter tulis
2. Tes skala sikap
3. Observasi
|
2. Sambutan
|
1. Kesediaan berpartisipasi
2. Kebersediaan memanfaatkan
|
1. Tes skala sikap
2. Pemberian tugas
3. Observasi
|
3. Apresiasi (Sikap menghargai)
|
1. Menganggap penting dan bermanfaat)
2. Menganggap indah dan harmonis
3. Mengagumi
|
1. Tes skala penilaian sikap
2. Pemberian tugas
3. Observasi
|
4. Internalisasi (pendalam)
|
1. Megakui dan menyakini
2. Mengingkari
|
1. Tes skala sikap
2. Pemberian tugas ekspresif dan proyektif
3. Observasi
|
5. Karakterisasi (penghayatan)
|
C. Ranah Karsa (Psikomotor)
1. Ketermpilan bergerak dan bertindak
2. Kecakapan ekspresi verbal dan non verbal
a) Melembagakan atau meniadakan
b) Menjelmakan dalam pribadi dan prilaku sehari-hari
c) Mengkoordinasikan gerak mata, tangan, kaki dan anggota
tubuh lainnya
d) Mengucapkan
e) Membuat mimik dan gerakan jasmani
f) Pemberian tugas ekspresif dan proyektif
g) Observasi
3) Faktor-Faktor Yang Mempengaaruhi
Belajar
Meurut Muhibbin Syah (2010:129) faktor-faktor yang
mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
1. Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni
keadaan atau kondisi jasmani dan rohani siswa.
2. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni
kondisi lingkungan di sekitar siswa.
3. Faktor pendekatan belajar (approach to
lerning), yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode
yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-materi
pelajaran.
4) Evaluasi Prestasi Kognitif, Afektif,
dan Psikomotor
1. Evaluasi Prestasi Kognitif
Menurut Muhibbin Syah (2010:152) mengukur keberhasilan
siswa yang berdimensi kognitif (ranah cipta) dapat dilakukan dengan berbagai
cara, baik dengan tes tertulis maupun tes lisan dan perbuatan. Tes lisan dan
perbuatan hampir tak pernah digunakan.
2.Evaluasi Prestasi Afektif
Menurut (Reber 1988) dalam Muhibbin Syah (2010:152)
salah satu bentuk rana rasa (afektif) yang populer ialah “Skala Likert” (Liker
Scale) yang tujuannya untuk mengidentifikasi kecenderungan sikap orang. Bentuk
skala ini menampung pendapat yang mencerminkan sikap sangat setuju.
3.Evaluasi PrestasiPsikomotor
Menurut (Reber 1988) dalam Muhibbin Syah (2010:154)
cara yang dipandang tepat untuk mengevaluasi keberhasilan belajar yang
berdimensi ranah psikomotor (ranah karsa) adalah observasi. Observasi dalam hal
ini, dapat diartikan sebagai sejenis tes mengenai peristiwa tingkah laku, atau
fenomena lain, dengan pengamatan langsung. Namun, observasi harus dibedakan
dari eksperimen, karena eksperiman pada umunya dipandang sebagai salah satu
cara observasi.
H.
METODE PELAKSANAAN PENELITIAN
Adapun
metode yang digunakan penulis dalam melaksanakan program ini adalah sebagai
berikut :
1. Tahap Persiapan
a)
Penyuluhan dan pengumpulan mahasiswa
Dalam
survei ini, kami hanya melihat mahasiswa reguler yang bekerja sambil kuliah.
b)
Persiapan
alat dan bahan baku penelitian.
Alat dan bahan baku penelitian
yang diperlukan dalam
penyuluhan dan pengumpulan mahasiswa
c)
Menjalin
kerja sama. Setelah kami
melaksanakan survei kepada rekan-rekan
mahasiswa, maka kami
menjalin kerjasama dengan pihak-pihak
yang mau di ajak untuk menjadi pengajar pada kelompok belajar.Dan bekerja sama
dengan pihak lain yang ingin berwiraswasta.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Membuat jadwal kelompok belajar untuk meningkatkan
kesadaran dalam meraih prestasi.
b. Menciptakan produk atau bahan yang akan di gunakan untuk
diadakan bazar dalam program berwiraswasta.
c.
Penjualan
produk. Seperti yang diterapkan di atas, penulis akan menjual dan memarkan produknya
hanya di lingkup kampus.
3.
Tahap penyusunan laporan kegiatan. Ini merupakan tahap terakhir untuk
mengetahui apa saja kekurangan dan hambatan yang dirasakan saat menjalankan
program ini. Tahap ini dilaksanakan selama tahap pertama dan kedua serta
sebulan setelah tahap kedua selesai.
I.
JADWAL KEGIATAN
No
|
Kegiatan
|
Minggu
ke
|
|||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
12
|
||
1
|
Persiapan
|
||||||||||||
2
|
Pelaksanaan
|
||||||||||||
3
|
Penyusunan
laporan kegiatan PKM
|
||||||||||||
4
|
Pelaporan
hasil kegiatan
|
J.
RANCANGAN BIAYA
a) Biaya investasi
No
|
Nama Barang
|
Jumlah
|
Harga Satuan
|
Biaya
|
1
|
pulpen
|
24
|
Rp 20,000
|
Rp 48,000
|
2
|
Buku 38 lmbr
|
12
|
Rp
15,000
|
Rp 15,000
|
3
|
Buku Akuntansi
|
10
|
Rp 15,000
|
Rp 150,000
|
4
|
penggaris
|
10
|
Rp
10,000
|
Rp 10,000
|
5
|
kalkulator
|
3
|
Rp 25,000
|
Rp 75,000
|
6
|
Tip-x
|
12
|
Rp 20,000
|
Rp 20,000
|
7
|
Penghapus
|
5
|
Rp 2,000
|
Rp 10,000
|
8
|
Papan tulis
|
1
|
Rp 70,000
|
Rp 70,000
|
9
|
hvs
|
100
|
Rp 1,00
|
Rp 10,000
|
Total
|
Rp 408,000
|
b) Biaya yang di pakai
No
|
Keterangan
|
Jumlah
|
Harga Satuan
|
Biaya
|
1
|
Meja + kursi bazar
|
10
|
Rp 75,000
|
Rp 750,000
|
2
|
Modal (kelompok)
|
10
|
Rp 500,000
|
Rp 5,000,000
|
Total
|
Rp 5.750,000
|
c.Biaya lain-lain
No
|
Uraian
|
Jumlah
|
Biaya satuan
|
Biaya
|
1
|
Pengetikan
|
R p50,000
|
||
2
|
Print
|
Rp 25,000
|
||
3
|
Fotocopy laporan
|
10 @ 50 lembar
|
Rp 5,000
|
Rp 50,000
|
4
|
Jilid laporan
|
10
|
Rp4,000
|
Rp 40,000
|
5
|
Honor pengajar
|
2
|
Rp 250,000
|
Rp 500,000
|
Total
|
Rp 665,000
|
c) Biaya Pemasaran
No
|
Nama biaya
|
Jumlah
|
Biaya satuan
|
Biaya
|
1
|
Kresek
|
5 pak
|
Rp 1,500
|
Rp 7,500
|
2
|
Stapler
|
2
|
Rp 5,000
|
Rp 10,000
|
3
|
Isi stapler
|
3
|
Rp 1,500
|
Rp 4,500
|
Total
|
Rp 22,000
|
TOTAL BIAYA YANG DIPERLUKAN
No
|
Uraian
|
Biaya
|
1
|
Biaya investasi
|
Rp 408,000
|
2
|
Biaya habis pakai
|
Rp 5.750,000
|
3
|
Biaya lain-lain
|
Rp 665,000
|
4
|
Biaya Pemasaran
|
Rp 22,000
|
Total biaya
|
Rp 6,845,000
|
LAMPIRAN
Lampiran
1
Biodata
Ketua dan Anggota Kelompok
BIODATA
KETUA KELOMPOK
Nama :
Ratih Handayani
NIM :
11030091
Program Studi :
Akuntansi
Perguruan Tinggi :
Politeknik Harapan Bersama Tegal
Angkatan :
2011
Tempat, Tanggal lahir : Tegal, 7 Mei 1993
Nomor Handphone :
0 8 5 6 6 6 8 8 2 5 7
Alamat :
Jalan Durian No.49 Rt.02/01 Kel.Dampyak Kec.Kramat Kab.Tegal
PENDIDIKAN FORMAL
TK :
TK Aisyiah Bustanul Anfal
(1997-1999)
SD :
SDN PANGGUNG 8 Tegal
(1999-2005)
SMP :
SMP N 2 Tegal
(2005-2008)
SMA :
SMK N 2 Tegal
(2008-2011)
Perguruan Tinggi :
Politeknik Harapan Bersama Tegal
(2011-Sekarang)
BIODATA
ANGGOTA KELOMPOK
Nama : Adi Hardianto
NIM :
12040148
TTL : Tegal,21 September
1994
No Handphone :
0857 4 2 6 4 0 0 9 0
Jenis Kelamin :
Laki-laki
Email :Adiepart2@yahoo.co.id
Alam :
Jalan Brigjen Jendral Slamet Riyadi Rt 03/02 No.26 Kel.Cabawan Kec.Margadana
Kota Tegal
Nama : Windy Yuanita
NIM :
11030023
TTL :
Kendal, 5 Januari 1993
No Handphone :
0877 3045 8588
Jenis Kelamin :
Perempuan
Alamat :
Perumahan Griya Santika blok I no 17, Pengabean, Tegal –
Jawa Tengah
BIODATA
DOSEN PEMBIMBING
Nama Lengkap : Sunandar, SE, M.Si
Alamat
Insttitusi : Jalan Dewi Sartika
nomor 71, Tegal, Jawa Tengah
Alamat Tinggal : Desa Sisalam RT 04 RW 01 Kecamatan
Wanasari Kabupaten Brebes
Pendidikan
Formal
S1
dan S2 Universitas
Jenderal Soedirman
DAFTAR
PUSTAKA
Syah Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan
Dengan Pendekatan Bar., Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif
Kualitatif Dan R&., Bandunng:Alfabeta.
repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26496/5/Chapter%20I.pdf. Diakses
tanggal 07 Juni 2012
repository.upi.edu/operator/upload/s_pek_0703787_chapter2.pdf. diakses
tanggal 13 Juni 2012
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/ekonomi-pembangunan/article/view/4269Siakses tanggal 10 Juni
2012